gokil
penyebab tumbuhnya uban di usia muda


DULU, uban hanya muncul di kepala kakek atau nenek berusia 50-an tahun ke atas. Tidak mengherankan sebab itu merupakan gejala alamiah yang wajar. Namun, kini sudah terjadi semacam revolusi uban karena belakangan rambut putih ini banyak merambah kulit kepala orang-orang berusia muda (20-30 tahun) yang masih energik serta segar bugar.

Diduga tingkat persaingan yang kian ketat guna memenangkan kehidupan punya andil dalam mempercepat tumbuhnya rambut putih. Ya, karena hidup kian sulit, orang jadi rentan terhadap stres. Selanjutnya, stres jadi pupuk manjur bagi uban.


Beberapa faktor lain pun turut memacu tumbuhnya uban. Sementara itu, fakta memperlihatkan bahwa tak ada orang merasa bahagia menyambut datangnya uban, lantaran masyarakat telanjur menganggapnya sebagai ciri-ciri ketuaan.

Rambut bercorak

Warna rambut selalu berhubungan dengan melanin. Melanin adalah pigmen pewarna yang diproduksi oleh sel melanosit yang ada di akar rambut. Melanosit inilah yang menentukan apakah rambut seseorang berwarna cokelat, pirang, ataukah hitam. Sebenarnya, ini tak beda dengan warna kulit. Kulit manusia yang berwarna putih, hitam, atau sawo matang bergantung pada melaninnya.


Secara alamiah, uban akan tumbuh di kepala orang-orang berusia 50-an ke atas, karena di usia itu aktivitas dan kapasitas sel-sel tubuh menurun. Gejala ini disebut degenerasi sel-sel tubuh atau proses penuaan. Ketika itu terjadi, aktivitas sel melanosis juga ikut menurun dan secara bertahap akan pensiun total.


Akibatnya, produksi melanin terhambat, lalu berhenti diproduksi sama sekali. Efeknya, rambut yang semula berwarna gelap berubah menjadi putih.


Kekurangan nutrisi, terutama zat besi dan vitamin B12 yang parah juga dapat mengakibatkan timbulnya uban. Ini bisa dilihat pada penderita anemia pernisiosa atau kekurangan sel darah merah karena pasokan vitamin B12 terlalu minim. Umumnya, rambut pada pasien yang menderita penyakit tersebut lebih cepat ditumbuhi uban.

Sementara itu, perubahan warna rambut bisa terjadi pada usia yang berbeda-beda. Orang barat yang berkulit putih paling cepat ditumbuhi uban di usia 20 tahun, sedangkan orang berkulit hitam (negro) sekira 30 tahun. Warga Asia biasanya beruban pada kisaran usia 25 tahun. Bila orang Asia berusia di bawah usia 25 tahun sudah beruban, berarti ia mengalami proses penuaan dini.

Penyebab munculnya uban dini berbeda pada tiap orang. Pola pertumbuhannya di kepala pun tak selalu sama. Ada yang tersebar merata, ada juga yang hanya muncul di tempat-tempat tertentu (uban lokal).


Uban yang tersebar merata, kemungkinan besar disebabkan oleh faktor genetis atau keturunan. Biasanya, bila orang tuanya beruban dini, kelak anaknya pun (perempuan atau laki-laki) punya peluang beruban dini juga. Dalam ilmu genetika, ini disebut autosomal dominan.


Ada juga kasus yang berbeda. Seseorang beruban dini, tapi orang tuanya tidak. Yang beruban dini justru kakek, nenek, atau pamannya. Kasus ini tergolong ke dalam proses genetis spontan. Tanpa ada garis keturunan langsung, tahu-tahu penderita diserang uban di usia muda. Kasus ini memang jarang terjadi. Namun, bila terjadi, orang itu akan cenderung menurunkannya kepada keturunan langsung (anak-anaknya).


Selain faktor genetis, uban dini (prematur) yang tersebar merata dapat juga disebabkan oleh terjadinya autoimmune disorder di kulit kepala. Antibodi tubuh seharusnya menyerang sel-sel asing yang masuk ke dalam tubuh, seperti bakteri atau virus. Akan tetapi, pada autoimmune disorder, karena suatu hal antibodi malah menyerang sel tubuh sendiri. Jika proses tersebut terjadi pada sel melanosit kepala, produksi melanin akan terganggu, lalu muncullah si rambut putih.


Uban lokal pun bersifat genetis. Umumnya hanya ada kemungkinan 25% dari keturunan penderita yang mendapatkan "warisan" tersebut. Uban setempat terjadi bila ada infeksi di kulit kepala yang disebabkan virus herpes, atau bisa juga akibat vitiligo.


Penyebab vitiligo belum diketahui secara pasti. Namun diduga kuat masih berhubungan dengan kasus autoimmune disorder. Kondisi ini membuat lokasi kulit yang terserang menjadi berwarna kemerahan.


Sedangkan virus herpes akan memunculkan uban hanya pada daerah yang diserang. Saat virus masih bercokol di akar rambut, warna rambut akan terus putih. Akan tetapi, ketika virus mati, rambut baru di bawah akar akan tumbuh hitam kembali. Sementara rambut di atasnya yang sudah putih akan tetap putih karena uban bersifat irreversible (warnanya tidak dapat kembali jadi hitam). Oleh karena itu, kita sering menjumpai sehelai rambut bercorak belang hitam putih.


Selain karena terganggunya melanosit, rambut berwarna putih atau pucat juga bisa terjadi karena rambut menderita kerusakan. Kerusakan mungkin saja terjadi di ujung rambut, di tengah helai rambut, atau di dekat akar rambut. Akan tetapi, ini bukan uban karena warna putih pada uban berawal dari akar rambut.


Penyebab kerusakan bisa karena sering terpapar sinar matahari langsung, terkena asap rokok, terganggu zat-zat polutan, kerap menggunakan obat pelurus, pengeriting rambut, atau karena jamur penyebab ketombe (P. Ovale) yang menyerang keratin. Keratin adalah sejenis protein yang merupakan bahan utama pelipis rambut.


Tumbuhnya uban juga dapat terpacu akibat efek radiasi di kulit kepala. Jangan heran jika penderita kanker atau pasien yang sering melakukan terapi radiasi di kepala, akan berambut lebih pucat atau putih. Radiasi mengubah kerja sel melanosit sehingga produksi melanin berkurang.



Akibat stres


Bagaimana dengan stres? Sesungguhnya, kaitan langsung antara stres dengan tumbuhnya uban belum ditemukan. Hanya saja, penderita stres atau orang yang sering berpikir keras membutuhkan pasokan makanan atau sumber energi lebih besar. Bila ini diabaikan, daya tahan tubuh akan menurun. Ujung-ujungnya proses degenerasi sel, di antaranya timbulnya uban, dapat terjadi.


Sebaliknya, orang yang tidak stres atau mereka yang hidup lebih rileks dan memiliki vitalitas tinggi cenderung lebih baik keadaannya. Perasaan-perasaan positif yang mereka miliki dapat meningkatkan daya tahan dan memperlancar metabolisme tubuh. Berikutnya, proses penuaan dini atau degenerasi sel-sel yang terlalu cepat dapat dicegah.

Pada banyak orang, uban yang sedang tumbuh bisa memicu rasa gatal yang amat sangat di kulit kepala. Namun, ini bisa dihindari dengan menjaga kulit kepala selalu dalam keadaan bersih dan kering. Kondisi kulit yang lembap oleh keringat, apalagi saat udara panas, bisa memicu aktivitas organisme di kulit kepala dan menyebabkan rasa gatal terutama pada lokasi yang banyak ditumbuhi uban. Rasa gatal ini akan semakin menjadi bila kulit kepala juga dihuni ketombe.


Cara mengatasi uban


Bagaimana menjauhkan diri dari uban dini? Gangguan yang terjadi karena faktor keturunan memang sulit diantisipasi. Akan tetapi, bila gangguan itu timbul akibat infeksi virus, rambut dapat normal kembali dengan mengobati penyebab infeksinya. Begitu juga bila penyebabnya anemia, yang harus disembuhkan adalah penyakit anemianya. Jika biang keladinya sudah diketahui, kita tinggal memperbaiki saja hal "yang salah" itu.

Pola hidup sehat, menjauhi stres, dan menjauhkan diri dari tempat-tempat dengan kepadatan polusi yang tinggi, juga akan menyebabkan warna hitam tinggal lebih lama pada rambut.

Bila kehadiran uban terasa mengganggu, meski tidak menyembuhkan, mewarnai rambut merupakan salah satu solusinya. Pewarnaan ini bisa dilakukan dengan bahan-bahan alami seperti merang atau tumbukan daun kembang sepatu. Selama ini, orang lebih suka menggunakan produk kecantikan modern dari bahan kimia karena lebih praktis.

Untuk itu, berhati-hatilah jika ingin menggunakan pewarna rambut dari bahan kimia. Pastikan tak ada luka di kulit kepala. Zat pewarna kimia, bila mengenai luka akan masuk ke dalam tubuh dan meracuni darah. Tingkat keracunannya bergantung pada konsentrasi atau banyaknya zat pewarna yang dipakai.

Ketahui pula, apakah kulit alergi dengan zat pewarna kimia. Untuk mengujinya, oleskan sedikit pewarna rambut di tangan. Jika alergi, dalam waktu satu jam akan timbul rasa gatal di kulit atau kulit jadi kemerahan. 

 
Label: | edit post
2 Responses
  1. Valencia Says:

    Izin copy beberapa infonya ya gan, sumbernya ane cantumin kok :) thanks, don't forget to visit back at http://valenciaprdnrz.blogspot.com/


  2. InTips Says:

    kalau menurut saya lebih yakin cenderung ke faktor keturunan.
    cara menyembuhkan penyakit maag secara total, asuransi unit link


Posting Komentar